Lahir dari keluarga yang harmonis
Nama saya Rifki
Nurfikar Ramadhan, biasanya oleh teman-teman dipanggil dengan sebutan rifki.
Dikeluarga biasanya saya dipanggil kiki. Saya berjenis kelamin laki-laki dan
dilahirkan di Jakarta pada tanggal 26 februari 1993. Saya anak pertama dari
empat bersaudara dari sebuah pasangan keluarga Bapak Khalif Fikri (alm) dan Ibu
Rika Irawati.
Ayah saya
(Khalif fikri) merupakan sosok ayah yang sangat mencintai keluarganya. Ayah
lahir di Jakarta, 10 maret 1967 dan anak pertama dari lima bersaudara. Ayah
dilahirkan dari pasangan kakek dan nenek saya yaitu H. Hasbullah dan Hj.
Suminar. Ayah saya merupakan pahlawan tanpa tanda jasa alias bekerja sebagai
seorang guru di SMA 15 Jakarta Utara. Ayah bekerja sebagai guru selama puluhan
tahun. Menurut saya, ayah merupakan seorang ayah yang sangat bekerja keras.
Tanpa lelah membanting tulang untuk mencari nafkah untuk keluarganya. Ayah
selalu mengajarkan agar tidak cepat putus asa dan terus belajar serta menuntut
ilmu setinggi mungkin. Saya sangat sedih karena di tanggal 8 jan 2008, ayah
pergi meninggalkan saya dan keluarga. Ayah meninggal di usia 40 tahun karena
penyakit jantung yang dideritanya. Ayah adalah sosok idola saya karena ayah
selalu menunjukan arti kehidupan dan kasih sayang yang sangat berlimpah
terhadap keluarga, sosok yang akan saya selalu saya cintai sampai kapanpun.
Mamah saya yang
bernama Rika Irawati merupakan wanita yang sangat mencintai keluarganya. Mamah
dilahirkan di Garut, 12 juni 1971. Mamah dilahirkan dari pasangan kakek dan
nenek saya yaitu Bapak asikin dan Ibu
tintin kartini. Sosok mamah yang tangguh dalam menghadapi hidup dan sangat
sabar dalam mendidik anak-anaknya. Kesabaran yang ditunjukan kepada saya dan
adik-adik saya merupakan panutan dalam menghadapi kehidupan. Mamah sangatlah
tegar ketika ditinggal ayah dan mamah sangat bekerja keras untuk menghidupi
kami. Oleh karena itu mamah adalah segalanya untuk saya.
Menempuh pendidikan dari nol
Saya mulai
menempuh pendidikan di TK Al-Fallah Tanah Tinggi pada usia 4 tahun. Di TK
tersebut saya masuk di kelas nol besar. Berlanjut ke Sekolah dasar, saya masuk
ke sekolah dasar SDN Percontohan 05 Paseban pada usia 5,5 tahun. Disini saya
merupakan siswa termuda, tetapi saya mampu bersaing dengan teman-teman saya
dikelas. Disetiap caturwulan (dahulu
belum semester) saya selalu menjadi juara kelas. Pada saat kelas 4 SD, saya
pindah rumah. Dan tentu saja sekolah saya pun pindah. Saya pindah ke SDN 13
pagi Klender. Di sini saya cukup mampu beradaptasi dengan teman-teman baru.
Prestasi saya pun sampai kelas 6 masih saya pertahankan di sekolah baruku ini,
walaupun terkadang hanya masuk 3 besar.
Setelah lulus
dari sekolah dasar, saya melanjutkan ke SMPN 165 Jakarta Timur. Saya sangat
senang karena mendapatkan teman-teman baru disini. Dari kelas 1 SMP sampai
kelas 3 SMP saya selalu masuk dalam 3 besar dikelas. Di sekolah ini saya
mendapatkan banyak pengalaman yang sangat berkesan dalam hidup saya. Setelah
lulus SMP, keluarga saya pindah ke Sukabumi. Walaupun pertamanya saya menolak
untuk pindah, tetapi saya tidak dapat berbuat apa-apa. Dan keluarga saya pun
pindah.
Kemudian saya
melanjutkan sekolah di SMA 1 Muhammadiyah. Awalnya saya tidak suka berada di
sekolah ini. Dikarenakan saya ingin bersekolah di sekolah negeri. Namun keadaan
berkata lain, saya telat mendaftar di sekolah negeri karena ijazah SMP saya
diberikan saat penutupan pendaftaran di Sekolah Negeri. Seiring waktu berjalan
saya mulai dapat beradaptasi dengan bahasa dan cuaca. Di Sukabumi kebanyakan
orang memakai bahasa sunda, sedangkan saya tidak mengerti apapun tentang bahasa
sunda. Saya sering dijahili karena tidak mengerti dengan apa yang teman-teman
saya bicarakan. Lambat laun saya mulai mengerti dengan bahasa sunda. Cuacanya
pun sangat berbeda dengan di Jakarta. Di sini cuacanya sangat dingin, bahkan
siang disini seperti sore pada saat di Jakarta. Awalnya saya belum terbiasa,
saya sering sakit karena kurang biasa menerima cuaca di Sukabumi. Dan akhirnya
saya terbiasa dengan cuaca disini.
Kembali
kesekolah, disini saya sempat tertekan dengan pelajaran-pelajaran. Dikarenakan
banyak sekali mata pelajaran yang bertemakan agama islam. Terutama bahasa arab.
Saya benar-benar tidak mengerti dengan pelajaran tersebut. Namun lama kelamaan
saya mulai bisa mempelajarinya. Disini saya banyak memperdalam ilmu agama,
mulai dari secara umum sampai khusus.
Saat kenaikan
kelas 11 (dulunya kelas 2 SMA) saya memilih jurusan IPA, selain karena nilai
yang memumpuni untuk masuk kelas IPA, faktor lain saya memilih kelas IPA adalah
karena keluarga saya mulai dari ayah, mamah, om, tante dan sepupu-sepupu saya
selalu memilih jurusan kelas IPA. Di kelas IPA saya cukup aktif dalam LAB
biologi. Selain aktif dalam kegiatan
formal, saya aktif di organisasi pelajar (OSIS) dan saya memimpin seksi bidang
musik. Saya senang sekali bermain musik terutama bermain drum. Saat pementasan
musik di sekolah saya selalu berpartisipasi dalam mengisi acara alias ngeband. Kegiatan
tersebut saya selalu lakukan sampai kelas 12. Dan pada saat tahun pelajaran
2009-2010 saya lulus dengan nilai UN yang sangat memuaskan.
Setelah lulus
SMA saya pindah kerumah saya di daerah bekasi. Saya sedih, karena saya harus
berpisah dengan mamah dan adik-adik saya. Dirumah saya tinggal sendiri. Karena
saya terbiasa dimanja dengan mamah, saya harus beradaptasi dengan hidup sendiri
dirumah. Saya harus melakukan tugas rumah sendiri. Awalnya sulit, namun
akhirnya saya terbiasa hidup sendiri.
Pendidikan saya
berlanjut pada bangku kuliah. Saya berkuliah di Universitas Gunadarma. Saya
merupakan angkatan tahun 2010. Dan saya memilih jurusan Sistem Informasi di
fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Saat ini saya telah semester 6
dan saya sedang mengerjakan salah satu syarat kelulusan yaitu Penulisan Ilmiah.
Saya adalah diri saya sendiri
Menjadi diri
sendiri merupakan motto hidup saya. Tidak harus menjadi orang lain untuk
membuat hidup ini bahagia. Cukup dengan menjadi diri sendiri hidup ini akan terasa
bahagia. Bukan menutup diri dengan dunia luar, tetapi juga dapat menerima
masukan-masukan positif dari keluarga, sahabat, teman ataupun orang lain untuk
mencapai kesuksesan.
Kesuksesan
dalam hidup bukan hanya berasal dari duniawi semata, tetapi harus diimbangi
dengan urusan akhirat nanti. Disetiap perjalanan hidup pasti akan melaui banyak
permasalahan. Maka berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT sangat lah
berpengaruh akan diri kita sendiri. Dan saya selalu yakin bila kita selalu
berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT maka hidup kita akan selalu berada
dijalan yang benar, serta akan selamat di dunia dan akhirat.
Hobi dalam bermusik
Hobi saya adalah
semua hal yang bersangkutan dengan musik. Bahkan musik sudah menjadi jiwa saya.
Saya senang sekali bermain bermusik, terutama drum. Untuk mengasah hobi saya,
saya sempat kursus drum di salah satu tempat kursus terkemuka yaitu
Purwacaraka. Di pensi-pensi sekolahpun
saya sering mengisi acara. Selain itu saya punya hobi bermain sepakbola atau
futsal. Karena jarang berolahraga saya menjadikan sepakbola sebagai olahraga
utama.
Dari hobi yang saya luar biasa
ini saya bisa menghidupi kehidupan saya. Banyak pengalaman baru, bahkan saya
menganggap sebagai suatu kehidupan yang unik dan menyenangkan.
Selain
itu hobi tersebut bisa memenuhi kepuasan hasrat saya dalam berimajinasi maka
tak jarang pula dari hobi tersebut memberi penghasilan berlebih.
Cita-citaku
Cita-cita
saya pada awalnya adalah ingin menjadi seorang dokter. Karena kakek saya
mempunyai alat-alat kedokteran maka, sejak kecil saya sering kali memainkan
alat-alat kedokteran, seperti alat tensi dan stethoskop. Tetapi ketika saya
masuk kuliah ternyata cita-cita saya berlainan dengan jurusan yang saya masuki.
Dan sayapun merubah haluan dengan bercita-cita sebagai seorang system analis
yang professional. Namun tetap menjadikan cita-cita awal saya sebagai pendukung
dan motivasi dalam menuntut ilmu.