Kamis, 02 Mei 2013

Story Of My Life


Lahir dari keluarga yang harmonis
Nama saya Rifki Nurfikar Ramadhan, biasanya oleh teman-teman dipanggil dengan sebutan rifki. Dikeluarga biasanya saya dipanggil kiki. Saya berjenis kelamin laki-laki dan dilahirkan di Jakarta pada tanggal 26 februari 1993. Saya anak pertama dari empat bersaudara dari sebuah pasangan keluarga Bapak Khalif Fikri (alm) dan Ibu Rika Irawati.
Ayah saya (Khalif fikri) merupakan sosok ayah yang sangat mencintai keluarganya. Ayah lahir di Jakarta, 10 maret 1967 dan anak pertama dari lima bersaudara. Ayah dilahirkan dari pasangan kakek dan nenek saya yaitu H. Hasbullah dan Hj. Suminar. Ayah saya merupakan pahlawan tanpa tanda jasa alias bekerja sebagai seorang guru di SMA 15 Jakarta Utara. Ayah bekerja sebagai guru selama puluhan tahun. Menurut saya, ayah merupakan seorang ayah yang sangat bekerja keras. Tanpa lelah membanting tulang untuk mencari nafkah untuk keluarganya. Ayah selalu mengajarkan agar tidak cepat putus asa dan terus belajar serta menuntut ilmu setinggi mungkin. Saya sangat sedih karena di tanggal 8 jan 2008, ayah pergi meninggalkan saya dan keluarga. Ayah meninggal di usia 40 tahun karena penyakit jantung yang dideritanya. Ayah adalah sosok idola saya karena ayah selalu menunjukan arti kehidupan dan kasih sayang yang sangat berlimpah terhadap keluarga, sosok yang akan saya selalu saya cintai sampai kapanpun.
Mamah saya yang bernama Rika Irawati merupakan wanita yang sangat mencintai keluarganya. Mamah dilahirkan di Garut, 12 juni 1971. Mamah dilahirkan dari pasangan kakek dan nenek saya yaitu Bapak asikin  dan Ibu tintin kartini. Sosok mamah yang tangguh dalam menghadapi hidup dan sangat sabar dalam mendidik anak-anaknya. Kesabaran yang ditunjukan kepada saya dan adik-adik saya merupakan panutan dalam menghadapi kehidupan. Mamah sangatlah tegar ketika ditinggal ayah dan mamah sangat bekerja keras untuk menghidupi kami. Oleh karena itu mamah adalah segalanya untuk saya.

Menempuh pendidikan dari nol
Saya mulai menempuh pendidikan di TK Al-Fallah Tanah Tinggi pada usia 4 tahun. Di TK tersebut saya masuk di kelas nol besar. Berlanjut ke Sekolah dasar, saya masuk ke sekolah dasar SDN Percontohan 05 Paseban pada usia 5,5 tahun. Disini saya merupakan siswa termuda, tetapi saya mampu bersaing dengan teman-teman saya dikelas. Disetiap caturwulan  (dahulu belum semester) saya selalu menjadi juara kelas. Pada saat kelas 4 SD, saya pindah rumah. Dan tentu saja sekolah saya pun pindah. Saya pindah ke SDN 13 pagi Klender. Di sini saya cukup mampu beradaptasi dengan teman-teman baru. Prestasi saya pun sampai kelas 6 masih saya pertahankan di sekolah baruku ini, walaupun terkadang hanya masuk 3 besar.
Setelah lulus dari sekolah dasar, saya melanjutkan ke SMPN 165 Jakarta Timur. Saya sangat senang karena mendapatkan teman-teman baru disini. Dari kelas 1 SMP sampai kelas 3 SMP saya selalu masuk dalam 3 besar dikelas. Di sekolah ini saya mendapatkan banyak pengalaman yang sangat berkesan dalam hidup saya. Setelah lulus SMP, keluarga saya pindah ke Sukabumi. Walaupun pertamanya saya menolak untuk pindah, tetapi saya tidak dapat berbuat apa-apa. Dan keluarga saya pun pindah.
Kemudian saya melanjutkan sekolah di SMA 1 Muhammadiyah. Awalnya saya tidak suka berada di sekolah ini. Dikarenakan saya ingin bersekolah di sekolah negeri. Namun keadaan berkata lain, saya telat mendaftar di sekolah negeri karena ijazah SMP saya diberikan saat penutupan pendaftaran di Sekolah Negeri. Seiring waktu berjalan saya mulai dapat beradaptasi dengan bahasa dan cuaca. Di Sukabumi kebanyakan orang memakai bahasa sunda, sedangkan saya tidak mengerti apapun tentang bahasa sunda. Saya sering dijahili karena tidak mengerti dengan apa yang teman-teman saya bicarakan. Lambat laun saya mulai mengerti dengan bahasa sunda. Cuacanya pun sangat berbeda dengan di Jakarta. Di sini cuacanya sangat dingin, bahkan siang disini seperti sore pada saat di Jakarta. Awalnya saya belum terbiasa, saya sering sakit karena kurang biasa menerima cuaca di Sukabumi. Dan akhirnya saya terbiasa dengan cuaca disini.
Kembali kesekolah, disini saya sempat tertekan dengan pelajaran-pelajaran. Dikarenakan banyak sekali mata pelajaran yang bertemakan agama islam. Terutama bahasa arab. Saya benar-benar tidak mengerti dengan pelajaran tersebut. Namun lama kelamaan saya mulai bisa mempelajarinya. Disini saya banyak memperdalam ilmu agama, mulai dari secara umum sampai khusus.
Saat kenaikan kelas 11 (dulunya kelas 2 SMA) saya memilih jurusan IPA, selain karena nilai yang memumpuni untuk masuk kelas IPA, faktor lain saya memilih kelas IPA adalah karena keluarga saya mulai dari ayah, mamah, om, tante dan sepupu-sepupu saya selalu memilih jurusan kelas IPA. Di kelas IPA saya cukup aktif dalam LAB biologi.  Selain aktif dalam kegiatan formal, saya aktif di organisasi pelajar (OSIS) dan saya memimpin seksi bidang musik. Saya senang sekali bermain musik terutama bermain drum. Saat pementasan musik di sekolah saya selalu berpartisipasi dalam mengisi acara alias ngeband. Kegiatan tersebut saya selalu lakukan sampai kelas 12. Dan pada saat tahun pelajaran 2009-2010 saya lulus dengan nilai UN yang sangat memuaskan.
Setelah lulus SMA saya pindah kerumah saya di daerah bekasi. Saya sedih, karena saya harus berpisah dengan mamah dan adik-adik saya. Dirumah saya tinggal sendiri. Karena saya terbiasa dimanja dengan mamah, saya harus beradaptasi dengan hidup sendiri dirumah. Saya harus melakukan tugas rumah sendiri. Awalnya sulit, namun akhirnya saya terbiasa hidup sendiri.
Pendidikan saya berlanjut pada bangku kuliah. Saya berkuliah di Universitas Gunadarma. Saya merupakan angkatan tahun 2010. Dan saya memilih jurusan Sistem Informasi di fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Saat ini saya telah semester 6 dan saya sedang mengerjakan salah satu syarat kelulusan yaitu Penulisan Ilmiah.

Saya adalah diri saya sendiri
Menjadi diri sendiri merupakan motto hidup saya. Tidak harus menjadi orang lain untuk membuat hidup ini bahagia. Cukup dengan menjadi diri sendiri hidup ini akan terasa bahagia. Bukan menutup diri dengan dunia luar, tetapi juga dapat menerima masukan-masukan positif dari keluarga, sahabat, teman ataupun orang lain untuk mencapai kesuksesan.
Kesuksesan dalam hidup bukan hanya berasal dari duniawi semata, tetapi harus diimbangi dengan urusan akhirat nanti. Disetiap perjalanan hidup pasti akan melaui banyak permasalahan. Maka berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT sangat lah berpengaruh akan diri kita sendiri. Dan saya selalu yakin bila kita selalu berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT maka hidup kita akan selalu berada dijalan yang benar, serta akan selamat di dunia dan akhirat.


Hobi dalam bermusik
Hobi saya adalah semua hal yang bersangkutan dengan musik. Bahkan musik sudah menjadi jiwa saya. Saya senang sekali bermain bermusik, terutama drum. Untuk mengasah hobi saya, saya sempat kursus drum di salah satu tempat kursus terkemuka yaitu Purwacaraka.  Di pensi-pensi sekolahpun saya sering mengisi acara. Selain itu saya punya hobi bermain sepakbola atau futsal. Karena jarang berolahraga saya menjadikan sepakbola sebagai olahraga utama.
Dari hobi yang saya luar biasa ini saya bisa menghidupi kehidupan saya. Banyak pengalaman baru, bahkan saya menganggap sebagai suatu kehidupan yang unik dan menyenangkan.
Selain itu hobi tersebut bisa memenuhi kepuasan hasrat saya dalam berimajinasi maka tak jarang pula dari hobi tersebut memberi penghasilan berlebih.

Cita-citaku
Cita-cita saya pada awalnya adalah ingin menjadi seorang dokter. Karena kakek saya mempunyai alat-alat kedokteran maka, sejak kecil saya sering kali memainkan alat-alat kedokteran, seperti alat tensi dan stethoskop. Tetapi ketika saya masuk kuliah ternyata cita-cita saya berlainan dengan jurusan yang saya masuki. Dan sayapun merubah haluan dengan bercita-cita sebagai seorang system analis yang professional. Namun tetap menjadikan cita-cita awal saya sebagai pendukung dan motivasi dalam menuntut ilmu.