Kamis, 04 Oktober 2012

PRINSIP USABILITY

Prinsip Usability pada mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer adalah suatu masalah optimasi penggunaan sistem oleh pengguna. Sistem akan bekerja dengan baik apabila dipergunakan secara maksimal oleh pengguna sehingga semua kemampuan sistem dapat termanfaatkan secara maksimal.

Didalam Prinsip Usability terdapat hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya Human Ability, Human Capabilities, Memori, Problem Solving.

Human Ability

adalah suatu kemampuan manusia untuk melakukan sesuatu yang dimilikinya. Memiliki 2 perbedaan yaitu:

HUMAN ABILITIES BAIK
- Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
- Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
- Kemampuan memahami tinggi
- Mekanisme konsentrasi powerful
- Pengenalan pola pikir powerful
HUMAN ABILITIES BURUK
- Kapasitas Short Term Memory (STM) terbatas
- Durasi STM terbatas
- Akses yang tidak dapat diandalkan pada STM
- Proses yang cenderung salah
- Proses yang lambat

Human Capabilities

Pengertiannya hampir sama dengan Human Ability tetapi Human Capabilities lebih mengarah ke anggota Penginderaan / Panca indra (Mata, Telinga, Peraba) pada manusia itu sendiri.

MATA (penglihatan)

Mata adalah mekanisme untuk menerima cahaya dan mentransformasikannya menjadi energi listrik. Penglihatan manusia merupakan hal yang kompleks dengan batasan fisik dan persepsi dan menjadi sumber utama informasi.

Konsep penglihatan pada manusia terdiri dari dua tahap yaitu
-Penerimaan stimulus dari luar secara fisik
-Pemrosesan serta interpretasi dari stimulus tersebut
TELINGA (pendengaran)

Telinga adalah suatu panca indera yang digunakan untuk mendengar. Proses mendengat diawali dengan adanya getaran di udara atau dikenal sebagai gelombang suara. Telinga menerima gelombang ini dan mentransmisikannya ke system syaraf auditory melalui berbagai tahap.

Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu:

-Telinga bagian luar (outer ear) yang merupakan bagian yang terlihat, terdiri dari dua bagian yaitu pinna yang melekat pada kepala, dan auditory canal yang melewatkan gelombang suara ke telinga bagian tengah. Telinga bagian luar ini melindungi telinga bagian dalam yang sensitif terhadap kerusakan, kotoran, dan mempertahankan suhu yang konstan. Telinga bagian luar juga memperkuat gelombang suara (amplify) dari beberapa jenis suara.

-Telinga bagian tangah (middle ear) merupakan lubang kecil yang terdiri dari tulang terkecil dalam tubuh manusia disebut ossicles dan terhubung dengan telinga bagian luar oleh sebuah gendang telinga yang disebut membrane tympanic dan dengan telinga bagian dalam oleh cochlea. Gelombang suara dilewatkan melalui melalui auditory canal dan menggetarkan gendang telinga dan akhirnya ke ossicles yang kemudian melewatkan getaran tersebut ke cochlea dan telinga bagian dalam.

-Telinga bagian dalam (inner ear) terdapat liquid-filled cochlea yang memiliki sel-sel rambut halus yang disebut cilia yang merespon getaran dari telinga bagian tengah dan mentransmisikan reaksi kimia ke saraf auditory (pendengaran)

Suara memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
- Pitch : frekuensi suara (20 – 20.000 HZ)
- Loudness : amplitudo suara (30 – 100dB)
- Timbre : tipe atau jenis suara

Telinga manusia dapat mendengar frekuensi 20 Hz hingga 15 KHz.

PERABA (Touch)

Peraba (touch/haptic perception) memungkinkan kita memperoleh informasi mengenai lingkungan sekitar kita. Dari perabaan, kita dapat mengetahui apakah sesuatu itu panas atau dingin.

Kulit memiliki tiga jenis sensor penerima (sensory receptor), yaitu :
-Thermoceptor yang merespon panas / dingin
-Nociceptor yang merespon pada tekanan yang intens, rasa sakit
-Mechanoceptor yang merespon pada tekanan.

Mechanoceptor terbagi menjadi dua kelompok berdasarkan responnya terhaap perbedaan tekanan, yaitu:

-Rapidly adapting mechanoceptor merespon pada tekanan yang diberikan dengan cepat.

-Slowly adapting mechanoceptor merespon pada tekanan yang diberikan secara kontinyu.

Meskipun seluruh tubuh manusia memiliki receptor, namun pada beberapa bagian memiliki sensitivitas yang lebih dibandingkan yang lain. Aspek lain dari indera perabaan adalah kinesthesis, yaitu kesadaran terhadap posisi tubuh dan alat gerak yang bergantung pada jumlah receptor pada persendian. Terdapat tiga jenis kinesthesis, yaitu:

-Rapidly adapting yang merespon saat alat gerak bergerak kea rah tertentu

-Slowly adapting yang merespon gerakan dan posisi statis, dan

-Positional receptor yang hanya merespon pada keadaan statis.
Memori

Sebagian besar aktivitas manusia bergantung pada memori. Selain menyimpan paengetahuan faktual, memori manusia juha menyimpan pengetahuan procedural.pengetahuan tersebut melakukan aktivitas secara berulang, menggunakan bahasa, menggunakan informasi yang kita terima dari indera, serta memberikan identitas pada manusia dengan menyimpan informasi mengenai pengalaman masa lalu. Terdapat tiga jenis memori atau fungsi memori:

Memori Sensor
Memori Jangka Pendek (STM)
Memori Jangka Panjang (LTM)

MEMORI SENSOR

Memori sensor bekerja sebagai buffer yang menampung masukan yang diterima dari panca indera manusia.memori sensor terdiri dari:

-Memori iconic untuk indera visual

-Memori echoic untuk indera aural/auditory, dan

-Memori haptic untuk indera peraba.

MEMORI JANGKA PENDEK (STM)

Memori jangka pendek atau disebut sebagai memori kerja mentimpan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang singkat / sementara pada saat kita sedang melakukan suatu pekerjaan.

Memori jangka pendek dapat diakses dengan cepat, namun berkurang secara cepat pula. Memori ini juga memiliki kapasitas yang terbatas. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengukur kapasitas memori jangka pendek:

-Berdasarkan panjang suatu deret (sequence) yang dapat diingat secara terurut

-Berdasarkan kemampuan mengingat kembali item-item secara acak.

MEMORI JANGKA PANJANG (LTM)

Memori jangka panjang merupakan sumber daya penyimpanan utama yang menyimpan informasi faktual, pengetahuan berdasarkan eksperimen / pengalaman, aturan-aturan prosedur tingkah laku, dan sebagainya atau bisa dikatakan menyimpan semu hal yang kita ketahui. Kapasitasnya lebih besar, waktu akses yang lebih lambat, serta proses hilangnya informasi lebih lambat. Terdapat dua jenis memori jangka panjang:

-Memori episodic, menggambarkan karakteristik memori yang menyimpan “data” kejadian atau pengalaman dalam bentuk serial menurut waktu

-Memori semantic adalah bentuk memori yang menyimpan record-rekord fakta, konsep, keahlian (skill).

Ada tiga jenis aktivitas yang dilakukan oleh memori jangka pnjang:

- Menyimpan atau mengingat informasi
- Menghilangkan atau melupakan informasi
- Memanggil kembali informasi.

Proses melupakan informasi terdiri dari dua bentuk, yaitu:

-Decay adalah proses melupakan informasi karena informasi tersebut sudah lama berada di long-term memory sehingga lambat laun akan terlupakan.

-Interference disebabkan karena adanya informasi baru yang dapat mengakibatkan informasi yang lama terlupakan.

Proses memanggil kembali informasi yang ada di long-term memory terdiri dari dua bentuk, yaitu:

-Recall adalah memanggil kembali secara langsung informasi yang ada di long-term memory

-Recognition, informasi didapatkan dengan presentasi sejumlah pengetahuan (knowledge) yang terkait sebagai petunjuk.

PROBLEM SOLVING

Jika penalaran merupakan mekanisme untuk menarik kesimpulan atau informasi baru dari hal yang sudah diketahui, maka penyelesaian masalah merupakan proses menemukan solusi suatu tugas dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki. Penyelesaian masalah pada manusia dikarakteristikkan oleh kemampuan mengadaptasikan informasi dengan situasi yang baru. Terdapat beberapa pandangan mengenai cara manusia menyelesaikan masalah. Gestalt memandang bahwa proses pemecahan masalah melibatka penggunaan pengetahuan dan proses mantal (insight). Teori problem space melihat bahwa pikiran manusia adalah proses informasi yang terbatas.

Sumber : Buku Interaksi Manusia dan Komputer Pemerbit GUNADARMA

BAGAIMANA SIKAP GENERASI MUDA MELESTARIKAN BAHASA INDONESIA

Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi satu sama lain. Bahasa mempunyai peranan penting dalam membangun suatu bangsa. Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, yang memiliki 17.500 pulau yang terbentang dari sabang sampai marauke, 600 suku serta 700 bahasa daerah yang kemudian disatukan oleh satu bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Keberagaman bahasa yang dimiliki tersebut menunjukkan bahwa bangsa kita bervariatif dan sangat unik. Bahasa memberikan identitas kepada suatu bangsa. Namun apakah keberagaman bahasa daerah yang kita miliki tersebut tidak akan lekang ditelan zaman? Apakah bahasa inggris, bahasa universal yang merupakan syarat mutlak bagi pembangunan dapat mengikis satu persatu keberadaan bahasa daerah?

Hasil dari penelitian Organisasi Keilmuan dan Kebudayaan PBB, UNESCO ( United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) menyatakan bahwa sekitar 700 bahasa daerah yang ada di Indonesia akan terancam kepunahan di akhir abad 21 dan hanya kurang lebih 75 bahasa daerah yang masih digunakan. Bahasa daerah yang diperkirakan akan punah ini kebanyakan dikarenakan bahasa-bahasa daerah tersebut berasal dari suku-suku kecil di pedalaman.

Ada berbagai macam faktor yang menyebakan kemungkinan terjadinya kepunahan bahasa daerah ini seperti urbanisasi, bencana alam, pertarungan budaya dan pengaruh dari percampuran budaya-budaya baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang terjadi dengan cepat sehingga menimbulkan budaya-budaya serta ragam bahasa baru. Namun selain beberapa faktor tersebut, faktor pergaulan antar sesama dalam berkomunikasi yang telah terkontaminasi dengan beberapa kosakata asing juga tidak dipungkiri telah membuat sebagian kalangan gengsi untuk menggunakan bahasa daerah mereka. Hal ini terjadi karena penggunaan bahasa nasional dan bahasa international akan mempermudah dan memperlancar komunikasi secara global.

Beberapa bahasa daerah juga tidak memiliki sistem aksara sehingga sulit untuk dipelajari. Dari 700 lebih bahasa daerah di Indonesia, hanya beberapa bahasa daerah yang memiliki sistem aksara seperti Jawa, Melayu, Aceh, Lampung, Batak, Bugis, Bali, Sasak, dan Sunda. Oleh karena itu untuk melestarikan bahasa daerah perlu dilakukan pemetaan bahasa dan dokumentasi di berbagai daerah. Selain itu juga penting mengadakan bengkel sastra terhadap budaya daerah, mengumpulkan kosakata bahasa daerah, dan senantiasa melakukan festival bahasa daerah. Kebanggan akan bahasa daerah yang kita miliki juga harus kita tunjukkan, misalnya dengan senang hati memperkenalkan bahasa daerah kita kepada suku maupun bangsa lain. Jangan sampai keunikan bangsa yang menunjukan identitas suatu bangsa ini hilang dan terlantar begitu saja. Sudah seharusnya kita sebagai generasi muda berbondong-bondong melestarikan dan memperkenalkan beraneka ragam bahasa yang kita miliki kepada dunia karena merupakan suatu kebanggan bagi bangsa kita yang telah memiliki ragam bahasa daerah terbanyak di seluruh dunia.
 
sumber : http://dinaherliana.blogspot.com

Rabu, 03 Oktober 2012

MAKANAN TRADISIONAL : GUDEG KHAS YOGYAKARTA

Gudeg (dalam bahasa Jawa gudheg) adalah makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan dibumbui dengan kluwek. Butuh waktu berjam-jam untuk membuat hidangan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan yang kental (areh), ayam, telur, tahu goreng dan sambal krecek. Gudeg juga terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya gudeg basah dan gudeg kering.
Biasanya gudeg dijual pada pagi atau malam hari. Di Yogyakarta gudeg dijadikan pilihan untuk menu sarapan pagi.

Ada berbagai varian gudeg, antara lain:
  • Gudeg kering, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh kental, jauh lebih kental daripada santan pada masakan padang.
  • Gudeg basah, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh encer.
  • Gudeg Solo, yaitu gudeg yang arehnya berwarna putih.
 Cara memasak Gudeg jogja
  • Rebus telur, kupas kulitnya
  • Nangka muda di potong agak kasar, rebus dengan daun jati agar nangkanya berwarna merah dan cepat lunak kemudian tiriskan.
  • Semua bumbu dihaluskan kecuali daun salam serta lengkuas.
  • Bumbu dimasukkan kedalam panci yang berisi potongan – potongan Ayam, nangka serat santan.
  • Masukkan telur rebus dan tambahkan santan lagi, dan biarkan santan sampai habis
 sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Gudeg